English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Pernahkan Anda tersesat di belantara dunia maya? Mungkin Anda akan menjawab, "Seringkali," atau bahkan, "Saya selalu tersesat."

Dunia maya adalah dunia tanpa tapal batas. Sekali Anda mengetikkan satu kata kunci (misal: Islam) ke dalam mesin pencari (Google, misalnya), maka Anda akan dibawa kepada ratusan ribu, jutaan, bahkan puluhan juta hasil pencarian. Itu semua adalah informasi yang berserakan di dunia maya, informasi yang shahih dan terpercaya bercampur dalam perangkap informasi-informasi yang menyesatkan, bagaimana Anda memilahnya?

Yufid.com, dengan pertolongan Allah, mencoba memberikan satu solusi terhadap permasalahan yang kami gambarkan di atas. Berbagai website Islam dalam 3 bahasa (Indonesia, Inggris, dan Arab) kami kumpulkan, kami periksa dan kami sortir satu per satu, kemudian kami susun dan masukkan ke dalam teknologi mesin pencari Google yang sangat canggih. Hasilnya bisa Anda lihat di Yufid.com. Cobalah dan rasakan manfaatnya.

Yufid.com pada tahapan awal ini memberikan hasil pencarian khusus konten teks dalam 3 bahasa (Indonesia, Inggris, dan Arab). Silakan pilih menu bahasa untuk hasil pencarian sesuai dengan bahasa yang Anda inginkan. Tahap selanjutnya, insya Allah kami akan terus mengembangkan Yufid.com untuk hasil pencarian yang lebih luas lagi (misal: video, audio, gambar, dll).

Ilmu-Ilmu Pengetahuan Bermanfaat dari Sumber Terpercaya

Jumat, 07 Desember 2012

Home » » Hikmah Diwajibkanya Puasa

Hikmah Diwajibkanya Puasa

Share on :

Syeikh Shalih Al-’Utsaimin رحمه الله ditanya tentang hikmah diwajibkannya puasa?
Jawab: Beliau menjawab: Apabila kita membaca firman Allah Ta’alaa:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

” Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [ Al-Baqarah : 183 ]
Dari ayat tersebut kita ketahui bahwa hikmah diwajibkannya puasa adalah untuk bertakwa dan beribadah kepada Allah سبحانه وتعالى , takwa adalah meninggalkan perkara-perkara yang haram, secara mutlak meliputi segala perbuatan yang diwajibkan dan meninggalkan segala larangan, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

” Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, dan mengamalkannya serta perkataan kotor maka Allah tidak butuh pada puasanya.”
[ Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab shiyam, bab barang siapa yang tidak meniggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya ketika berpuasa ]
Maka jelaslah bahwa orang yang berpuasa haruslah melaksakan kewajiban, demikian pula meninggalkan perbuatan haram, baik berupa perkataan ataupun perbuatan, seperti ghibah, dusta, namimah, serta jual beli dengan cara yang haram, ia harus meninggalkan seluruh perbuatan haram. apabila seseorang dapat melakukan itu dalam sebulan penuh maka kelak dirinya bisa menjadi istiqomah pada hari-hari yang lain. Akan tetapi sungguh disayangkan betapa banyak orang yang berpuasa tidak bisa membedakan antara ketika dia berpuasa dengan hari-hari yang lainnya, dia sama saja ketika tidak berpuasa, meninggalkan kewajiban dan melakukan perbuatan haram, dirinya tidak menyadari kalau dia sedang berpuasa, perbuatan-perbuatan tersebut tidaklah membatalkan puasanya akan tetapi mengurangi nilai pahalanya, bahkan ketika ditimbang dapat mengalahkan pahala puasanya sehingga akhirnya menjadi hilang.

Fatwa Syaikh Shalih Ibnu Utsaimin [Ibadah]
Bagikan Artikel Ini :

0 komentar:

Posting Komentar