Ketika seseorang menuntut ilmu
hendaknya diniatkan untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.
Karena asal muasal manusia adalah bodoh. Dalil hal tersebut adalah firman
Allah,
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا
تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ
لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan Allah mengeluarkan kamu
dari perut ibumu dalam keadaan kamu tidak mengetahui sesuatupun dan Allah
memberikanmu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur." (An-Nahl:
78)
Realita membuktikan demikian, maka engkau harus meniatkan (dalam
menuntut ilmu adalah) untuk menghilangkan kebodohan dari dirimu. Dengan demikian
engkau akan mendapatkan rasa takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ
الْعُلَمَاءُ
"Sesungguhnya yang takut kepada
Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama." (Fathir: 28)
Jadi, engkau
harus berniat menghilangkan kebodohan dari dirimu, karena pada dasarnya dalam
dirimu tersimpan kebodohan. Jika engkau belajar engkau akan menjadi orang yang
berilmu dan kebodohanmu akan hilang.
Demikian pula engkau meniatkan
(dengan belajar itu) untuk menghilangkan kebodohan dari umat ini. Hal tersebut
dapat dicapai dengan ta'lim (proses belajar mengajar) atau dengan berbagai macam
cara agar orang lain bisa menimba manfaat dari ilmumu.
Apakah termasuk syarat mengambil
manfaat ilmu adalah dengan cara duduk di masjid dalam suatu halaqah ataukah
mengambil manfaat ilmu tersebut pada semua kondisi?
Jawabnya: dengan
(jawaban) kedua. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بلغوا عني ولو
آية
"Sampaikanlah dariku walaupun
hanya satu ayat."2
Apabila
engkau mengajarkan ilmu kepada seseorang kemudian orang itu mengajarkan kepada
orang lain, maka engkau akan mendapatkan pahala dua orang. Apabila orang ketiga
mengajarkan kepada orang lain, engkau akan mendapatkan pahala tiga orang.
Demikian seterusnya.
Tergolong perbuatan bid'ah apabila seseorang
menunaikan suatu ibadah lalu mengucapkan,
اللهم اجعل ثوابها
لرسول الله
"Ya Allah, jadikan pahala ibadah
ini untuk Rasulullah."
Sebab Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah orang yang telah mengajari dan menunjukimu, maka
(secara otomatis) beliau akan mendapatkan pahala seperti pahalamu.
Imam
Ahmad rahimahullah berkata,
العلم لا يعدله شيء
لمن صحت نيته
"Ilmu, tidak ada satu pun yang
dapat menandinginya bagi orang yang lurus niatnya."
Para muridnya bertanya, "Mengapa
demikian?" Beliau menjawab,
ينوي رفع الجهل عن
نفسه وعن غيره
"(Karena) ia berniat untuk
menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain."
Sebab pada
dasarnya kebodohan melekat pada diri mereka sebagaimana kebodohan itu merupakan
sifat dasar yang melekat pada dirimu. Apabila engkau belajar dalam rangka
rnenghilangkan kebodohan dari umat ini berarti engkau digolongkan dalam deretan
orang yang berjihad di jalan Allah dan menyebarkan agama-Nya.
____________
Footnote:
2 HR. Al-Bukhari dalam Kitabul Anbiya’ Bab:
Maa Dzakara ‘an Bani Israil
Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin [Adab dan Akhlak, Menuntut Ilmu]
0 komentar:
Posting Komentar